Rabu, 24 Agustus 2016

Contoh Wacana Deskripsi

Ciri Unik Jalan Jawa
Jalan Jawa, terkenal sebagai pusat kuliner karena terdapat jejeran warung yang menjual makanan di sepanjang jalan Jawa berbeda dengan jalan Kalimantan atau yang lainnya, jalan Jawa memang memiliki pesona tersendiri khususnya bagi pelanggan yang sebagaian besar adalah mahasiswa. Selain sebagai pusat penjual makanan. Jalan Jawa memiliki 8 gang yaitu jawa 1 sampai jawa 8 sebagai penyedia jasa rumah indekos. Jalan Jawa merupakan tempat favorit bagi mahasiswa dalam memilih tempat indekos karena salah-satu alasannya  adalah banyak terdapat penjual makanan dan minuman yang harganya terjangkau bagi mahasiswa. Sementara jalan Jawa utama melajur dari simpang empat kantor DPRD Jember hingga simpang tiga radio Prosalina.  Pada malam hari dari bundaran DPRD Jember hingga sempang tiga radio Prosalina dapat kita temui pedagang roti bakar, jus buah, maupun pertokoan yang menjual aneka keperluan sekolah dan pakaian, serta adapula rumah makan, baik yang permanen seperti Kampus Resto, rumah makan Ayam Kalasan maupun warung dipinggir jalan yang menjual makanannya dengan gerobak sederhana dan membuka tempat duduk di trotoar dengan beralaskan tikar maupun karpet, yang lebih dikenal dengan sebutan warung lesehan dan biasanya menjual makanan seperti nasi goreng, nasi pecel, nasi lalapan dan rujak. Ketika sedang asyik  menyantap makanan maupun ketika sedang menunggu pesanan makanan, terkadang ada pengemis yang menghampiri dari warung ke warung, ada yang bernyanyi sambil menari bahkan ada pula waria yang mencari rezeki di jalan Jawa. Hal ini memberi warna tersendiri pada jalan Jawa. Mereka bisa ditemui setiap hari jika kita berkunjung ataupun hanya melewati jalan Jawa.
Suasana pada siang hari, tidak jauh berbeda seperti suasana pada malam hari, jalan Jawa sesak dengan mobilitas masyarakat  dengan berbagai kegiatannya. Namun jejeran pedagang tidak berubah, yang berubah hanyalah penjualnya saja, merka berjualan secara bergantian. Ada yang berjualan pada malam hari dan ada pula yang berjualan pada siang hari. Dengan memanfaatkan trotoar mereka bisa berjualan dengan laris, meski terkadang keberadaan mereka dapat menganggu kelancaran lalu lintas di Jalan Jawa.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © . CATATANKU - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger