Ciri Unik Jalan Jawa
Jalan
Jawa, terkenal sebagai pusat kuliner karena terdapat jejeran warung yang
menjual makanan di sepanjang jalan Jawa berbeda dengan jalan Kalimantan atau
yang lainnya, jalan Jawa memang memiliki pesona tersendiri khususnya bagi pelanggan
yang sebagaian besar adalah mahasiswa. Selain sebagai pusat penjual makanan. Jalan
Jawa memiliki 8 gang yaitu jawa 1 sampai jawa 8 sebagai penyedia jasa rumah
indekos. Jalan Jawa merupakan tempat favorit bagi mahasiswa dalam memilih
tempat indekos karena salah-satu alasannya
adalah banyak terdapat penjual makanan dan minuman yang harganya
terjangkau bagi mahasiswa. Sementara jalan Jawa utama melajur dari simpang
empat kantor DPRD Jember hingga simpang tiga radio Prosalina. Pada malam hari dari bundaran DPRD Jember hingga
sempang tiga radio Prosalina dapat kita temui pedagang roti bakar, jus buah,
maupun pertokoan yang menjual aneka keperluan sekolah dan pakaian, serta
adapula rumah makan, baik yang permanen seperti Kampus Resto, rumah makan Ayam
Kalasan maupun warung dipinggir jalan yang menjual makanannya dengan gerobak
sederhana dan membuka tempat duduk di trotoar dengan beralaskan tikar maupun
karpet, yang lebih dikenal dengan sebutan warung lesehan dan biasanya menjual makanan seperti nasi goreng, nasi
pecel, nasi lalapan dan rujak. Ketika sedang asyik menyantap makanan
maupun ketika sedang menunggu pesanan makanan, terkadang ada pengemis yang
menghampiri dari warung ke warung, ada yang bernyanyi sambil menari bahkan ada
pula waria yang mencari rezeki di jalan Jawa. Hal ini memberi warna tersendiri
pada jalan Jawa. Mereka bisa ditemui setiap hari jika kita berkunjung ataupun
hanya melewati jalan Jawa.
Suasana pada siang hari,
tidak jauh berbeda seperti suasana pada malam hari, jalan Jawa sesak dengan mobilitas
masyarakat dengan berbagai kegiatannya.
Namun jejeran pedagang tidak berubah, yang berubah hanyalah penjualnya saja, merka
berjualan secara bergantian. Ada yang berjualan pada malam hari dan ada pula
yang berjualan pada siang hari. Dengan memanfaatkan trotoar mereka bisa
berjualan dengan laris, meski terkadang keberadaan mereka dapat menganggu
kelancaran lalu lintas di Jalan Jawa.
0 komentar:
Posting Komentar