Senin, 08 Juni 2015

Pengertian Keterampilan Berbahasa Menyimak dan Jenis-Jenisnya

- 1 komentar


  1. Pengertian Menyimak

    “Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang lisan-lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi, serta memahami makna komunikasi yang tidak disampaikan oleh si pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan”. (Tarigan: 1983). 
    Peranan menyimak dalam berbahasa adalah sebaai sebuah keterampilan yang membutuhkan knsentrasi, ketelitian, dan membutuhkan latihan. Disebut keterampilan karena melibatkan aspek fisik.  Sifat menyimak adalah lisan dan reseptif. 
    Perlu dibedakan antara mendengar, mendengarkan dan menyimak. Namun ketiganya saling berhubungan, membutuhkan indra pendengaran.
    Mendengar yaitu tertangkapnya rangsangan bunyi oleh indra pendengar saat kita sadar akan bunyi tersebut. Mendengarkan yaitu keadaan mendengar dengan sengaja dan penuh perhatian pada apa yang didengar. Menyimak yaitu keadaan mendengarkan dengan penuh perhatian, pemahaman, dengan intensitas yang sangat tinggi.

    2. Jenis-Jenis Menyimak

    A. Menyimak kritis yaitu kegiatan menyimak yang berusaha mencari kesalahan atau kekeliruan bahkan juga butir-butir yang benar dari ujaran seorang pembicara dengan alasan-alasan yang kuat yang dapat diterima oleh akal sehat. Berikut 10 usaha menyimak kritis :
    1. Memperhatikan ketepatan bahasa ujaran
    2. Menentukan alasan-alasan
    3. Memahami makna petunjuk konteks
    4. Membedakan fakta dengan fantasi
    5. Menarik kesimpulan
    6. Membuat keputusan
    7. Menemukan pemecahan masalah
    8. Memberikan informasi baru
    9. Menginterpretasikan ungkapan dan istilah baru
    10. Bertindak objektif dan evaluatif

    B. Menyimak Konsentratif yaitu kegiatan untuk menelaah pembicaraan atau hal yang disimaknya. Berikut adalah aneka kegiatan menyimak konsentratif :
    1. Mencari iformasi
    2. Mencari hubungan
    3. Memperoleh pemahaman
    4. Meghayati ide-ide
    5. Mencatat fakta-fakta
    6. Mengikuti petunjuk
    Hal ini diperluka konsentrasi penuh dari penyimak agar ide pembicara dapat diterima dengan baik. Contoh ketika mahasiswa mengikuti tes TOEFL sesi listening, ia menyimak kosentratif agar dapat memahami maksud pembicara dengan tepat.

    C. Menyimak Kreatif yaitu menyimak yang dapat menyebabkan kesenangan konstruktif imajinatif para penyimak terhadap bunyi, penglihatan, gerakan, serta perasaan-perasaan kinestetik yang disarankan. (Dawson 1963:153). Kegiatan menyimak kreatif diantaranya :
    1. Mengasosiasikan makna-makna dengan pengalaman menyimak
    2. Merekontruksi imaj-imaji visual
    3. Mengadaptasikan imaji-imaji dengan pikiran imajinatif dalam karya
    4. Memecahkan masalah, memeriksa, dan mengujinya.

    D. Menyimak eksploratif yaitu kegiatan menyimak intensif dengan maksud dan tujuan menyelidiki sesuatu agar lebih terarah dan lebih sempit. Kegiatan menyimak eksploratif ini meliputi :
    1. Menemukan hal baru
    2. Menenmukan informasi tambahan
    3. Menemukan isu menarik

    E. Menyimak interogatif yaitu kegiatan menyimak yang menuntut konsentrasi dan selektivitas. Pemusatan perhatian karena penyimak akan mengajukan pertanyaan setelah selesai menyimak.

    F. Menyimak selektif yaitu kegiatan menyimak yang dilakukan dengan menampung aspirasi dari penutur atau pembicara dengan menyeleksi dan membandingkan hasil simakan dengan hal yang relevan.
    [Continue reading...]

    Sabtu, 06 Juni 2015

    Linguistik Umum

    - 0 komentar
    Pengertian Linguistik umum

    Kata linguistik berasal dari bahasa latin lingua yang berarti ’bahasa’. Linguistik adalah ilmu tentang bahasa atau ilmu yang menjadikan bahasa sebagai objek kajiannya. Dalam bahasa Perancis ada tiga istilah untuk menyebut bahasa yaitu:
    • Langue: suatu bahasa tertentu. 
    • Langage: bahasa secara umum.
    • Parole: bahasa dalam wujud yang nyata yaitu berupa ujaran.
    Ilmu linguistik sering juga disebut linguistik umum (general linguistics). Artinya, ilmu linguistik tidak hanya mengkaji sebuah bahasa saja, melainkan mengkaji seluk beluk bahasa pada umumnya, yang dalam peristilahan Perancis disebut langage. Pakar linguistik disebut linguis. Bapak Linguistik modern adalah Ferdinand de Saussure (1857-1913). Bukunya tentang bahasa berjudul Course de Linguistique Generale yang diterbitkan pertama kali tahun 1916.


    Dalam dunia keilmuan, tidak hanya linguistik saja yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya. Ilmu atau disiplin lain yang juga mengkaji bahasa diantaranya: ilmu susastra, ilmu sosial (sosiologi), psikologi, dan fisika. Yang membedakan linguistik dengan ilmu-ilmu tersebut adalah pendekatan terhadap objek kajiannya yaitu bahasa. Ilmu susastra mendekati bahasa sebagai wadah seni. Ilmu sosial mendekati dan memandang bahasa sebagai alat interaksi sosial di dalam masyarakat. Psikologi mendekati dan memandang bahasa sebagai pelahiran kejiwaan. Fisika mendekati dan memandang bahasa sebagai fenomena alam. Sedangkan linguistik mendekati dan memandang bahasa sebagai bahasa atau wujud bahasa itu sendiri.

    Berdasarkan objek kajiannya, apakah bahasa pada umumnya atau bahasa tertentu linguistik dapat dibedakan menjadi linguistik mikro (mikrolinguistik) dan linguistik makro (makrolinguistik). Linguistik mikro mengarahkan kajiannya pada struktur internal bahasa. Dalam linguistik mikro ada beberapa subdisiplin yaitu:
    • Fonologi: menyelidiki tentang bunyi bahasa. 
    • Morfologi: menyelidiki tentang morfem.
    • Sintaksis: menyelidiki tentang satuan-satuan kata.
    • Semantik: menyelidiki makna bahasa.
    • Leksikologi: menyelidiki leksikon atau kosakata.
    Linguistik makro menyelidiki bahasa dalam kaitannya dengan faktor-faktor di luar bahasa. Subdisiplin-subdisiplin linguistik makro antara lain:
    • Sosiolinguistik: mempelajari bahasa dalam hubungan pemakaian di masyarakat. 
    • Psikolinguistik: mempelajari hubungan bahasa dengan perilaku dana kal budi manusia.
    • Antropolinguistik: mempelajari hubungan bahasa dengan budaya.
    • Filsafat bahasa: mempelajari kodrat hakiki dan kedudukan bahasa sebagai kegiatan manusia.
    • Stilistika: mempelajari bahasa dalam karya sastra.
    • Filologi: mempelajari bahasa, kebudayaan, pranata, dan sejarah suatu bangsa sebagaimana terdapat dalam bahan tertulis.
    • Dialektologi: mempelajari batas-batas dialek dan bahasa dalam suatu wilayah.
    [Continue reading...]

    Rabu, 03 Juni 2015

    Cara Berpidato Di Depan Umum

    - 0 komentar
    Persiapan Pidato
    1. Menulis naskah pidato
    2. Menyunting naskah pidato
    3. Menyempurnakan pidato berdasarkan suntingan
    4. Menyampaikan pidato.

    Pelaksanaan pidato
    1. Pandangan mata tidak selalu tertuju ke teks.
    2. Dengan menggunakan setengah membaca  yang di selang-selingi dengan peragaan. baik mimik maupun pantomimik.
    3. Tidak memandang ke satu arah saja, tetapi bervariasi dalam waktu, arah, cara, dan sikap memandang pendengar.
    4. Tidak harus persis dengan teks.
    5. Menggunakan intonasi, suara, jenis suara, sikap, dan gerak secara bervariasi.
    6. Memperhatikan kesopanan dalam berbahasa lisan, sikap berbahasa, tidak merasa rendah diri, tidak sombong, tidak individualis, dan menyesuaikan diri dengan pendengar.

    7. Mempunyai keberanian berbicara, sering berlatih vokal untuk menjaga kejelasan dalam ucapan dan suara.
    8. Menggunakan gerak-gerik tidak kaku dan menarik, sopan-santun, memikat, percaya diri, serta bersemangat.
    [Continue reading...]
     
    Copyright © . CATATANKU - Posts · Comments
    Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger